Sesuatu yang unik dan benar-benar menarik kini mulai hidup lagi di Indonesia, yaitu Stand Up Comedy. Hal ini tidak terlepas dari dilaunchingnya salah satu staisun tv swasta baru di Indonesia. Sepanjang sejarah entertainment Indonesia sebetulnya hampir tidak pernah lepas dari Stand Up Comedy. Sebut saja tokoh-tokohnya yang selalu legendaris seperti kelompok Warkop DKI, Butet Kertarajasa, Pepeng, kemudian ada juga Kang Ibing dan tentunya Almarhum Taufik Savalas.
Bagi saya, Stand Up Comedy merupakan bentuk humor yang paling original dan tidak bisa dibuat-buat. Umumnya seorang Stand Uper (gak tau dah, ni istilah dapet nyomot seketemunya aja) tampil secara live only one man, ada yang menyajikan cerita-cerita jokes ataupun spontanitas. Yang jelas, Stand Up Comedy merupakan humor yang paling cerdas menurut saya.
Kenapa saya nilai sebagai humor paling cerdas ?, karena di Stand Up Comedy sang komedian tidak bisa bertingkah bodoh untuk membuat penonton tertawa, seperti menjahili orang lain ataupun dengan memperagakan kelakuan-kelakuan yang dipaksakan untuk membuat orang lain tertawa. Pure, mulut dan bahasa penyampaian Anda yang harus bekerja keras untuk membuat penonton tertawa.
Tidak mudah untuk menjadi seorang Stand Uper, lucu atau tidak akan dirasakan saat itu juga. Orang bisa tertawa terkekeh sampe jungkir balik, bisa juga cuma bengong karena lawakan yang terlalu garing. Di Stand Up Comedy, komedian tidak perlu merubah penampilan dari laki-laki menjadi perempuan ataupun dari perempuan menjadi laki-laki dengan dandanan yang sedemikian rupa. Tidak perlu juga berpura-pura menjadi anak ingusan. Dengan tampil natural seadanya saja sudah cukup. Di Stand Up Comedy yang dinilai dan dirasakan adalah apa yang mulut Anda sampaikan, bukan apa yang badan Anda sajikan.
Dalam Stand Up Comedy sangat disarankan jangan coba-coba melucu kalau tidak bisa melucu. Yang ada nantinya penonton bengong dan Anda juga malu. Kurang dari 1 menit harus bisa membuat penonton tertawa, kalau terlalu lama membuat penontonnya tertawa akan semakin garing dan membosankan. Siapapun bisa berbicara dimuka umum secara serius, tapi belum tentu bisa berbicara dimuka umum secara humoris.
Salah satu kelebihan lain dari Stand Up Comedy adalah dengan mendengarkan versi audionya saja sudah cukup. Dulu kita sering mendengar live show-nya Warkop DKI di Radio Prambors. Meskipun bermain secara group, tidak jarang setiap personilnya menyajikan Stand Up Comedy sendiri-sendiri. Dan uniknya, meskipun tanpa melihat tampilan visualnya kita tetap bisa tertawa. Bandingkan dengan sekarang ?, jarang bukan ada komedi di radio yang bisa membuat kita tertawa ?.
Karena Stand Up Comedy bisa dibilang humor cerdas, kadang (maaf) para penontonnya atau pendengarnya juga harus belajar cerdas atau paling tidak harus peka terhadap apa yang disampaikan oleh sang Stand Uper. Tidak jarang lawakan atau joke-joke yang disajikan sering menantang konsentrasi penonton untuk bisa tertawa.
Dari Stand Up Comedy pula, saya mendapatkan satu pelajaran :
“Membuat orang lain menangis, itu mudah. Membuat orang lain marah, jauh lebih mudah. Tapi membuat orang lain tersenyum dan tertawa, susahnya minta ampun”.
Ok, apresiasi jempol buat para komedian kita, mudah-mudahan humor-humor yang disajikan tidak hanya menyegarkan tapi juga bisa mencerdaskan.
Discussion about this post