• Beranda
  • Tentang Rosid
  • Kebijakan Penggunaan
  • Disclosure
  • Hubungi
No Result
View All Result
JURNAL ROSID
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling
JURNAL ROSID
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling
No Result
View All Result
JURNAL ROSID
Home Travelling

Menapak Jejak Pengasingan Para Pendiri Bangsa di Pesanggrahan Menumbing Muntok, Pulau Bangka

Pesangggrahan Menumbing. Disnilah para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta dan Agus Salim pernah diasingkan pada masa Agresi Militer II Belanda ke Yogyakarta yang dijadikan Ibu Kota Republik Indonesia pada waktu itu.

Rosid by Rosid
2 Maret 2016
in Travelling
Reading Time: 3 mins read
5
Saya, di atap Pesanggrahan Menumbing dengan latar belakang panorama Pulau Bangka

Saya, di atap Pesanggrahan Menumbing dengan latar belakang panorama Pulau Bangka

66
SHARES
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan di WhatsApp

Pasca rehat sejenak di Bangka Tengah untuk sarapan dengan menikmati Mie Koba, saya dan rombongan Kelas Blogger langsung menuju ke destinasi utama dalam menikmati Pesona Pangkalpinang, yaitu menapak jejak sejarah pengasingan para pendiri bangsa di Pesanggrahan Menumbing Muntok (Mentok), Pulau Bangka.

Jika dihitung dari Bandara Depati Amir, perlu waktu sekitar 3 jam bagi kami untuk menempuh perjalanan Pangkalpinang – Muntok sejauh lebih dari 140km menggunakan mobil mini bus. Meretas Pulau Bangka  dari sisi paling timur hingga ke sisi paling barat. Melintasi Petaling, Neknang, Kelapa, Simpang Teritip, Majang dan tentu saja Kota Muntok yang masuk ke wilayah Kabupaten Bangka Barat.

Meski jarak yang ditempuh lumayan jauh (setara dengan Merak – Bagedur via Saketi), bersyukur Jl. Raya Pangkalpinang – Muntok yang kami lewati beraspal dengan kondisi yang sangat baik dan tidak ada istilah macet. Apalagi, sepanjang perjalanan kami disuguhi suasana alam yang masih alami dan kontur jalan dominan lurus dengan beberapa turunan dan tanjakan. Sesekali, rombongan teriak histeris sambil tertawa karena serasa naik roller coster di alam terbuka.

Sekitar pukul 11.00 WIB, kami memasuki gerbang “Bukit Menumbing”, menandakan bahwa dalam beberapa menit lagi kami akan sampai ke titik utama destinasi, yaitu Giri Sasana Bukti Menumbing, tempat dimana para pendiri bangsa seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta dan Agus Salim diasingkan pada agresi militer II Belanda(19 Desember 1948- Juli 1949).

Selamat datang di Bukit Menumbing (Pesanggrahan Menumbing)
Selamat datang di Bukit Menumbing (Pesanggrahan Menumbing)
Pesanggrahan Menumbing tampak depan
Pesanggrahan Menumbing tampak depan

Setibanya di lokasi tempat pengasingan, saya merasa (dibuat) dilema, antara takjub dengan keindahan panorama dari puncak Bukti Menumbing, sekaligus sedih membayangkan betapa pilunya ketika sosok para founding father itu harus diasingkan oleh penjajah Belanda di sebuah tempat yang pada masanya saya pikir sangatlah terasing.

Giri Sasana Menumbing dikenal juga dengan sebutan Pesanggrahan Menumbing. Di tempat ini, berdiri sebuah komplek villa yang dibangun pada tahun 1928-1930. Mulanya, komplek villa ini diperuntukkan sebagai tempat beristirahat para pejabat perusahaan timah Bank Tin Winning Bedriff.

Memasuki bangunan utama, berjejer rapi meja dan kursi yang membentuk pola huruf “U”, yang jika dilihat dari bentuknya tampaknya sering digunakan rapat pada masanya. Meski bangunan utama Pesanggarahan Menumbing ini cukup besar, tidak banyak sekat tembok pada bagian ruangan utamanya. Cenderung terbuka dengan beberapa meja dan kursi yang memang (sepertinya) di-setting untuk nyaman berdiskusi.

Ruangan Utama di Giri Sasana (Pesanggrahan Menumbing), Muntok
Ruangan Utama di Giri Sasana (Pesanggrahan Menumbing), Muntok
Ruang tamu di Pesanggrahan Menumbing
Ruang tamu di Pesanggrahan Menumbing
Mobil Ford berwarna hitam dengan pelatnomor BN-10 di Pesanggrahan Menumbing
Mobil Ford berwarna hitam dengan pelatnomor BN-10 di Pesanggrahan Menumbing

Di bagian dinding terdapat beberapa foto yang menampilkan lokasi pengasingan, para tokoh dan kawasan Pulau Bangka pada zaman dahulu kala.

Sebelum masuk ke kamar tempat pengasingan, tersimpan sebuah mobil Ford tua berwarna hitam dengan nomor polisi BN-10. Mobil ini, pada zamannya merupakan salah satu kendaraan para tokoh bangsa selama diasingkan di Pulau Bangka.

Masuk ke dalam kamar, terdapat dua tempat tidur. Sayangnya, di kedua tempat tidur tersebut tidak ada keterangan yang menunjukkan dahulunya digunakan oleh siapa. Di antara keduanya, terdapat sebuah foto Bung Karno berwarna hitam putih dan peci hitam yang menggantung di sisi tembok sebelah kiri (dari posisi saya menghadap). Satu yang harus diperhatikan, petugas yang jaga memberi tahu kami jika kamar tersebut mohon maaf tidak boleh dimasuki bagi perempuan yang sedang halangan (red. haid).

Meja di kamar peristirahatan Pesanggrahan Menumbing
Meja di kamar peristirahatan Pesanggrahan Menumbing
Meja Kerja di Pesanggrahan Menumbing
Meja Kerja di Pesanggrahan Menumbing
Tempat tidur para tokoh bangsa di Pesanggrahan Menumbing
Tempat tidur para tokoh bangsa di Pesanggrahan Menumbing

Usai melihat-melihat kamar utama, saya dan teman-teman naik ke atas atap –yang memang dicor–. Dari sini, saya benar-benar dibuat takjub. Sejauh mata memandang, terhampar luas panorama indah Pulang Bangka yang nampak jelas hingga ke lautan lepas.

Panorama dari atas Pesanggrahan Menumbing ke arah laut lepas
Panorama dari atas Pesanggrahan Menumbing ke arah laut lepas
Saya, di atap Pesanggrahan Menumbing dengan latar belakang panorama Pulau Bangka
Saya, di atap Pesanggrahan Menumbing dengan latar belakang panorama Pulau Bangka
Bagian atap Pesanggrahan Menumbing
Bagian atap Pesanggrahan Menumbing

Tentang Ular Penjaga Pesanggrahan Menumbing

Ini yang mebuat saya sempat percaya tidak percaya. Oleh penjaga, kami diberitahu jika di pohon cemara kecil di depan pintu masuk ada ular belang bercorak hijau (kehitam-hitaman) – kuning. Yang mengejutkan, konon ular tersebut tidak kemana-kemana, selalu ada disitu. Entah sejak kapan ada di situ, tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, hingga saat ini ular tersebut tidak pernah mengganggu. Konon, ular-ular tersebut ada 5 ekor. Sedangkan yang bisa saya lihat saat itu ada 1 ekor, entah yang 4 nya sedang pergi kemana.

Ular di Pesanggrahan Menumbing
Ular di pohon cemara, di depan pintu masuk Pesanggrahan Menumbing

Untuk meyakinkan diri, saya coba Googling mencari informasi tentang ular tersebut. Ternyata benar, saya mendapati beberapa artikel yang sudah mengulasnya lebih dari setahun yang lalu.

Jika dilihat dari corak dan bentuk kepalanya yang cenderung besar dan berbentuk segitiga sempurna, sepertinya ular tersebut merupakan ular jenis Wagler’s Pit Viper (mohon dikoreksi jika salah) yang dikenal sangat berbisa dengan tingkat mematikan sekitar 40% – 70%. Habitat penyebaran Wagler’s Pit Viper (Tropidolaemus wagleri) kebetulan juga salah satunya di Pulau Bangka, selain di  Sumatra, Mentawi, Nias, Kepulauan Riau , Natuna, Kalimantan, Karimata, Buton dan Sulawesi.

Share26Tweet17Send
Previous Post

Membuka Jelajah Pesona Pangkalpinang dengan Sajian Mie Koba Khas Bangka

Next Post

Museum Timah Indonesia Muntok, Merekam Bukti Kekayaan Alam Bumi Serumpun Sebalai

Rosid

Rosid

Belajar Ngeblog dari 2008 | Web Master | Urang Sunda | Bobotoh Persib | Seorang Ayah | Suami dari www.mariana.my.id

Related Posts

Jelajah Wisata Budaya dan Sejarah di Sepanjang Jalur Kereta Jawa

Jelajah Wisata Budaya dan Sejarah di Jalur Kereta Jawa

by Rosid
21 Agustus 2019
0

Wisata budaya dan sejarah dengan menggunakan kereta api akan membawa kita ke nuansa masa silam Indonesia, khususnya tanah Jawa

Kota Wisata yang Baik

Tandanya Sebuah Kota Layak Disebut Kota Wisata yang Baik dan Ideal

by Rosid
7 November 2017
0

Pariwisata telah menjadi komoditi pendapatan yang tidak lagi alternatif. Bahkan negara-negar petro dolar di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab...

Next Post
Museum Timah Indonesia Muntok

Museum Timah Indonesia Muntok, Merekam Bukti Kekayaan Alam Bumi Serumpun Sebalai

Nuansanya Menumbing Heritage Hotel yang klasik dan elegan bikin betah

Menumbing Heritage Hotel, Rekomendasi Hotel untuk Menikmati Pesona Pangkalpinang

Discussion about this post

Load WordPress Sites in as fast as 37ms!

TERBARU

Transisi Meterai 10000, Meterai 6000 dan 3000 Masih Belaku di 2021 (compress)

Transisi Meterai 10000, Meterai 6000 dan 3000 Masih Belaku di 2021!

5 Januari 2021
3 Cara Mengurangi Ukuran atau Mengompres File PDF

3 Cara Mengurangi Ukuran atau Mengompres File PDF

13 November 2020
Pengalaman Ganti Paket Indihome dari Dual Play ke Single Play

Gara-gara TV Android, Jadi Ganti Paket Indihome dari Dual Play ke Single Play (Internet Only!)

20 Agustus 2020
5 Panel Hosting Alternatif cPanel Gratis Terbaru (Gak Mainstream!)

5 Panel Hosting Alternatif cPanel Gratis Terbaru (Gak Mainstream!)

19 Agustus 2020
Rahasia Jualan Bakso dan Mi Ayam

7 Rahasia Jualan Bakso dan Mi Ayam Ini Ternyata Jarang Disadari!

18 Agustus 2020

Populer Pekan Ini

  • Cara Copy Paste Tulisan Dari Web yang Dikunci

    Cara Copy Paste Tulisan Dari Web yang Dikunci

    14231 shares
    Share 5692 Tweet 3558
  • Pengalaman Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba dan Surat Keterangan Tidak Buta Warna di RSUD Pasar Minggu

    694 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Melipir ke Air Terjun Curug Cilember

    76 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Bank Mandiri, Dedikasi Inovatif Menuju Prestasi Mandiri

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Library Cafe, Inovasi Cerdas dan Mencerdaskan

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • MEGA, Pilihan Utama Layanan Cloud Storage Selain Dropbox

    171 shares
    Share 68 Tweet 43
  • 5 Alasan Kenapa Citra Raya Menjadi Perumahan Idaman di Tangerang

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Wisata Alam Pemandian Air Panas dan Air Terjun Batu Kapur Kab. Subang

    302 shares
    Share 121 Tweet 76

DMCA.com Protection Status

Kecuali disebutkan secara khusus, artikel pada blog JURNAL ROSID didistribusikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi Non Komersial (CC-BY-NC)

2011 - 2021 | dengan menggunakan ditenagai server

No Result
View All Result
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling

CC-BY-NC 2011-2020 | Dibuat Dengan ❤