[dropcap type=”circle” color=”#FFFFFF” background=”#000000″]A[/dropcap]
wal mula saya punya notebook tidak memikirkan soal spesifikasi, sekedar punya saja rasanya lebih dari cukup. Itu awalnya. Sampai kemudian muncullah situasi dimana aktivitas kerja saya tidak bisa lepas dari yang namanya notebook. Bahkan menuntut notebook dengan performa lebih.
Sebagai seorang blogger, web designer, dan social media planner, saya mulai sadar bahwa sebuah notebook bagi saya bukan lagi sekedar jawaban atas keinginan, tapi sudah menjadi konsekuensi atas sebuah kebutuhan.
Kata orang, saya orang sedikit perpeksionis. Saya sering menyangkalnya, tapi sepertinya saya tidak bisa bilang “tidak demikian” ketika harus memilih notebook. Ya, karena setiap detil bagiannya itu penting. Memilih notebook sudah seperti memilih calon pasangan hidup, karena sebagian besar waktu saya akan dihabiskan bersamanya.
Kriteria
Satu hal yang tidak bisa dituntut kriterianya dalam hidup ialah bagaimana rupa kita saat dilahirkan. Heheheee… tapi nanti dulu kalau soal produk teknologi, kriteria justru menjadi hak bagi kita sebelum menentukan pilihan, tidak terkecuali buat notebook.
Untuk menopang aktivitas, saya punya beberapa kriteria laptop yang harus ada di meja kerja saya ;
- Inovatif (mencakup pada teknologi, desain, dan fitur)
- Berkarakter
- Ramah lingkungan
- Tangguh
- Ramah Kantong
Untuk menemukan jawaban atas kriteria tersebut saya menghabiskan waktu 2 hari berselancar di internet, lompat dari satu toko online ke toko online lainnya. Membandingkan spesifikasi, harga, dan kelebihan serta kekurangannya. Singat cerita, akhirnya sampailah pada satu merk dan tipe yang menjadi target perburuan, saya catat di SimpleNote henpon, yaitu ASUS VivoBook S200E.
Setelah ASUS VivoBook S200E saya catat, ternyata saya masih butuh waktu 2 hari. Kenapa sebegitu susahnya ? karena ternyata notebook type ini memiliki banyak penyuka. Ahhh… tidak salah memang pilihan saya. Hari kedua barulah saya mendapatkannya di Hypermart Karawaci.
(Klik gambar di atas untuk tampilan lebih besar)
Awal-awal menggunakan saya tidak berani banyak bercerita, karena saya sendiri belum benar-benar membuktikannya. Waktu 3 bulan saya kira waktu yang cukup untuk merekam kesan ASUS Vivobook S200E, dan sekarang saatnyalah saya menuangkannya di blog ini.
-oOo-
Desain dan Teknologi yang Inovatif
Inovasi yang paling mencolok adalah desain yang tipis dan penggunaan metal pada casing. Tanpa saya jelaskan pun kita sudah bisa membayangkan kesan bagaimana perbedaan antara casing plastik dan logam. Yah, ada citarasa premium di sana.
Layarnya yang sudah touchscreen dikolaborasikan dengan opearting system terbaru dari Microsoft, yaitu Windows 8 64-bit memberikan pengalaman respon sentuhan yang cepat, intuitif, smooth, dan natural. Dengan santai (tapi lebih cepat) saya bisa menggeser satu bidang kerja ke bidang lainnya hanya dalam satu sentuhan jari.
Di bagian tengah terhampar deretan 92 tombol keyboard sudah mengadopsi model chicklet yang tentu lebih modern, membuat jari kita merasa nyaman menari-nari di atasnya.
Cara ASUS menempatkan tombol ON (power) pun saya acungi jempol. Bagian kecil ini mungkin sering dianggap sepele penempatannya, tapi tidak buat saya. Sekecil apapun bidang pada arsitektur (termasuk teknologi) akan mempengaruhi kesan elegan yang melekat padanya.
Pada desain teknologinya saya menemukan inovasi-inovasi berikut ini pada notebook ASUS VivoBook S200E :
- Menyalakan dan mematikan (shutdown) dengan cepat, ternyata ini berkat ditunjang oleh teknologi eksklusif ASUS Super Hybrid Engine II. Pada kondisi sleep, cukup dengan waktu 2 detik buat menyalakannya untuk siap bekerja.
- ASUS Webstorage, 3 tahun saya gratis menggunakan layanan cloud hosting ASUS Webstorage. Saya tidak bisa menganggapnya ‘belum begitu penting’. Karena cloud hosting adalah bagian dari teknologi masa depan, dan ASUS memberi kita kesempatan untuk transisi lebih cepat dari yang lain menuju teknologi masa depan. Ketika orang lain baru mencoba transisi, kita sudah sampai lebih dulu.
- Smart Gesture ditunjang touchpad yang lega, area tocuhpad yang luas (10,5 cm x 6,2 cm) menjadi medan yang asik memberi ruang multi gestur buat jari kita. Dengan leluasa saya bisa melakukan tapping, scrolling, zooming, dragging, clicking, dan lain sebagainya. Benar-benar perpaduan hardware dan software yang kompak.
- Suara speaker yang keras dan jelas, keras saja tentu tidak cukup, buat apa keras kalau sember dan tidak jelas. Di ASUS VivoBook S200E saya mendapati kenyataan speaker notebook yang mempunyai suara keras, nge-bass (bisa disesuaikan pada equalizer) dan terdengar dengan jelas.

Berkarakter Simple dan Tegas
Kata “berkarakter” untuk sebuah notebook mungkin masih terasa kurang familiar, tapi bagi orang-orang yang memperhatikan unsur seni dalam sebuah produk, desain bisa lebih dari segalanya. Saya tidak memasukan desain dalam “segalanya”, tapi notebook tanpa sentuhan citarasa seni tinggi, tidak berkarakter, bisa menjadi tidak ada apa-apanya.
ASUS VivoBook S200E saya beri tanda bintang sebagai notebook terbaik dan terfavorit, salah satunya karena desain yang berkarakter.
Proporsi bentuk yang rapih, dimensi layar 11,6” yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, baterai yang bulit-in, dan balutan casing metal mengkilat menyempurnakan aura tegas dan elegan pada notebook ini.
Saya merasa lebih percaya diri ketika melakukan presentasi dihadapan klien atau bekerja secara team work dengan siapapun. Mitra saya pernah mengatakan “barang yang melekat pada seseorang adalah cerminan dari karakter orang tersebut”. Tentu ini adalah nilai tambah untuk sebuah kepercayaan ketika karakter tegas dan elegan menjadi salah satu poin sebab seseorang merasa percaya kepada kita.
Ramah Lingkungan
Setidaknya ada 3 (tiga) hal yang membuat saya berpendapat kalau ASUS VivoBook S200E salah satu produk notebook yang ramah lingkungan.
[message_box title=”3 Indikator ramah lingkungan pada ASUS VivoBook S200E” color=”green”]
Pengemasan.
ASUS VivoBook S200E dikemas menggunakan karton yang grafisnya dicetak dengan menggunakan Soy Ink. 80% post-consumer materials dan 100% bisa didaur ulang.
Casing
Casing body yang sebagian besar terbuat dari bahan logam mempunyai daya fungsi yang lebih lama, mudah didaur ulang, dan lebih cepat terurai dibanding plastik.
Baterai
ASUS VivoBook S200E menggunakan baterai bulit-in jenis polimer (Li-Po). Jenis baterai isi ulang generasi terbaru setelah Li-Ion, bersifat cair (Liquid), menggunakan elektrolit polimer yang padat, dan mampu menghantarkan daya lebih cepat. Baterai jenis ini mempunyai life time yang lebih lama dan tentu saja lebih ramah lingkungan.
[/message_box]
Ada baiknya memilih notebook bukan cuma soal bagaimana ia membantu aktivitas kerja kita, tapi juga tentang bagaimana hari esok yang tetap (bahkan lebih) hijau.
Tangguh
Aktivitas saya menggunakan notebook bisa dibilang ekstrim, entah berapakali notebook saya diajak kerja secara maraton lebih dari 2 hari tidak dimatikan. Orang yang menggunakannya kadang sudah bergantian, tapi notebooknya menyala terus. Saya akui, ini memang cara penggunaan notebook yang kurang bagus, tapi adakalanya kita dihadapkan pada situasi sulit yang mau tidak mau ‘si notebook’ pun diajak kerja ekstra.
Salut !, satu kata ini saya sematkan buat notebook ASUS ‘VivoBook’ S200E yang tidak mudah panas dan juga tidak ngeleg saat beberapa kali diajak ‘kerja rodi’.
Ramah Kantong
Saya serasa mendapatkan segalanya ketika ‘menebus’ ASUS VivoBook S200E (Intel® ULV Celeron® 847 Processor) seharga 4 jutaan. Itu adalah harga yang sangat ramah kantong untuk sebuah notebook yang sudah berteknologi layar sentuh, bersistem operasi Windows 8, baterai polimer, dan casing metal. Belum lagi ditunjang dengan spesifikasi yang mumpuni.
Lebih dari cukup, bahkan istimewa. Dengan rasa puas saya berani mengatakan “ ASUS notebook terbaik dan favoritku ” andai kata ada yang bertanya “apa notebook terbaik dan terfavoritmu ?”
ASUS Mengedukasi Perkembangan Teknologi
Pertamakali menggunakan laptop ini bersamaan dengan untuk pertamakalinya saya bekerja menggunakan OS Windos 8. Awalnya saya ragu untuk mulai mengoperasikan, karena belum terbiasa. Namun saya sadar, kalau tidak memulainya sekarang ya kapan lagi ?
Setelah beberapa hari berjalan, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Adaptasi berjalan lancar. ASUS-pun tidak lepas tangan sekedar menjual produknya begitu saja, di dalamnya mereka sertakan berbagai tools yang membantu saya agar bisa mengoperasikan ASUS VivoBook S200E itu dengan baik, salah satunya adalah ASUS Tutor.
Di ASUS Tutor ini kita disajikan tutorial multimedia yang komprehensip menunjukan cara penggunaan secara step by step yang dibagi ke dalam 5 kategori, yaitu Windows 8, Multi Touch, Instan On, ATK Package, dan Live Update.

Casing yang terbuat dari metal juga ternyata membantu pelepasan panas pada notebook. Sehingga suhu panas tidak hanya dibuang melalu rongga udara. Kita tahu, bahwa logam (apalagi alumunium) merupakan salah satu penghantar panas yang baik. Meski sudah demikian bagusnya, saya tetap menggunakan cooling pad untuk membantu pelepasan panas semakin cepat dan kerja prosesor semakin ringan.
Begitu mau pakai, ternyata ada kejutan lain, yaitu sudah ada antivirus Trend Micro : Titanium Internet Security yang ‘disponsori’ ASUS. Lebih dari lumayan, gratis pakai 1 tahun.
Berikut ini adalah sepsifikasi dari ASUS VivoBook S200E (Intel® ULV Celeron® 847 Processor) :
ASUS | |
Chipset | Intel® HM70 Express Chipset |
Memori | DDR3 1333 MHz SDRAM, OnBoard Memory 4 GB |
Display | 11.6″16:9 HD (1366×768) LED Backlight |
Grafis | IntegratedIntel® HD Graphics |
Storage | 500GB |
Card Reader | 2-in-1 card reader ( SD/ SDHC/ SDXC/ MMC) |
Kamera | HD Web Camera |
Networking | Terintegrasi 802.11 b/g/n |
Built-in Bluetooth™ V4.0 | |
10/100 Base T | |
Interface | 1x COMBO audio jack |
1x VGA port/Mini D-sub 15-pin | |
1x USB 3.0 port(s) | |
2x USB 2.0 port(s) | |
1x RJ45 LAN Jack for LAN insert | |
1x HDMI | |
Audio | Built-in Speakers And Microphone |
Baterai | 2Cells 5136 mAh 38 Whrs Polymer Battery |
Adaptor Daya | Output : 19 V DC, 1.75 A, 33 W |
Input : 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal | |
Dimensi | 30.3 x 20.0 x 2.17 cm (WxDxH) |
Jaminan | 2 tahun garansi hardware global. *berbeda di setiap negara |
1 tahun garansi baterai | |
Resolusi masalah secara on-line melalui tampilan antarmuka web (BIOS, update Driver) | |
Konsultasi install/uninstall Sistem Operasi (Windows® 8 ) | |
Konsultasi install/uninstall perangkat lunak yang terpaket | |
Perangkat lunak pendukung ASUS |
Discussion about this post