• Beranda
  • Tentang Rosid
  • Kebijakan Penggunaan
  • Disclosure
  • Hubungi
No Result
View All Result
JURNAL ROSID
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling
JURNAL ROSID
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling
No Result
View All Result
JURNAL ROSID
Home Kuliner

Dodongkal, Satu Lagi dari Kuliner Tradisional

Rosid by Rosid
17 Oktober 2012
in Kuliner
Reading Time: 2 mins read
5
Sederhana, Nikmat, dan Sehat

Sederhana, Nikmat, dan Sehat

285
SHARES
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan di WhatsApp

Dodongkal  – Ada yang tidak biasa sore itu di depan salah satu minimarket yang ada di Cluster Chrysant Perumahan Citra Raya Tangerang. Sebuah gerobak jajanan dikerubuni oleh belasan orang dan berebut antrian.

“Dongkal”, itulah sebaris tulisan yang tertulis didepan gerobak tersebut. Dongkal atau yang biasa disebut Dodongkal adalah sebuah makanan khas Sunda yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, gula merah, dan kelapa. Dibeberapa daerah, Dodongkal dikenal juga dengan sebutan Awug.

Gerobak penjual "Dongkal" atau yang biasa disebut "Dodongkal" alias "Awug"
Gerobak penjual “Dongkal” atau yang biasa disebut “Dodongkal” alias “Awug”

Baik secara tekstur maupun komposisi, sebetulnya hampir tidak ada perbedaan antara Dodongkal dengan kue Putu. Yang membedakan hanyalah pewarnaan dan sedikit cara pembuatan. Jika kue putu seringnya diberi pewarna hijau (meskipun ada juga yang tanpa pewarna), dodongkal berwarna putih polos.

Jika kue putu biasanya dibuat dalam cetakan potongan bambu atau pipa, dodongkal dikukus menggunakan kukusan berbahan bambu, atau yang biasa dikenal “Aseupan” oleh masyarakat Sunda.

Proses pengukusan Dodongkal
Proses pengukusan Dodongkal

Alami, adalah salah satu ciri paling khas dari Dodongkal. Dimulai dari bahan-bahannya yang bebas bahan kimia (sebagaimana umumnya masakan tradisional) hingga cara penyajiannya.

Teksturnya ‘belang-belang’ hasil kombinasi lapisan berulang tepung beras dan gula. Dodongkal yang sudah matang kemudian dituangkan dalam bentuk seperti nasi tumpeng, lalu dipotong-potong menjadi beberapa bagian supaya mudah dinikmati.

Dodongkal yang sudah matang dipotong-potong lebih kecil
Dodongkal yang sudah matang dipotong-potong lebih kecil

Sebagai pelengkap, biasanya ditaburi dengan parutan kelapa sehingga rasanya jadi lebih gurih.

Jarkasih, sang penjual Dodongkal mengaku baru beberapa hari ini coba-coba untuk berjualan kuliner tradisional itu. Namun, diluar dugaan ternyata mendapatkan respon yang luar biasa dari pecinta masakan tradisional.

Selain rasanya yang nikmat disantap selagi hangat, beberapa pembeli juga mengaku terasa terobati kerinduannya pada Dodongkal yang kini sudah semakin langka. Belum lagi disempurnakan dengan kandungan gizinya yang lebih sehat dibanding jajanan masa kini.

Sederhana, Nikmat, dan Sehat
Sederhana, Nikmat, dan Sehat
Share114Tweet71Send
Previous Post

5 Resort Dengan Kolam Renang Hutan Tropis di Ubud – Bali

Next Post

Meterai Rp 6000 Habis? Pakai Saja 2 Helai Meterai Rp 3000

Rosid

Rosid

Belajar Ngeblog dari 2008 | Web Master | Urang Sunda | Bobotoh Persib | Seorang Ayah | Suami dari www.mariana.my.id

Related Posts

Bakwan Malang enak di Jakarta Timur ini namanya Bakmi Malang Punjung Muncul

Punjung Muncul, Bakwan Malang Enak di Jakarta Timur

by Rosid
11 November 2017
0

Rada klenger juga ngeblog soal teknologi mulu, jadi kepikiran buat refreshing dengan ngebahas rubrik kuliner. Yups, kali ini saya mau...

Mas Vidy, Owner Jakarta Nasi Tumpeng (kemeja biru, paling kanan) datang langsung mengantarkan nasi tumpenya (foto oleh Hazmi Srondol)

Bikin Acara Makin Seru dengan Jakarta Nasi Tumpeng

by Rosid
12 Februari 2017
0

Nasi tumpeng? Hemmmh... nasi tradisional khas Indonesia ini biasanya identik banget sama acara-acara formal di sekitar kita, seperti syukuran, selamatan,...

Next Post
Meterai Rp 6000 Habis? Pakai Saja 2 Helai Meterai Rp 3000

Meterai Rp 6000 Habis? Pakai Saja 2 Helai Meterai Rp 3000

Seminar "Merumuskan Bahasa dalam Media Online dan Jurnalisme Warga". (kira ke kanan) Gesit Ariyanto, Masmimar Mangiang, Pepih Nugraha, van Lanin

Peduli Terhadap Perkembangan Jurnalisme Warga, Kompas Adakan Seminar Bahasa

Discussion about this post

Load WordPress Sites in as fast as 37ms!

TERBARU

Transisi Meterai 10000, Meterai 6000 dan 3000 Masih Belaku di 2021 (compress)

Transisi Meterai 10000, Meterai 6000 dan 3000 Masih Belaku di 2021!

5 Januari 2021
3 Cara Mengurangi Ukuran atau Mengompres File PDF

3 Cara Mengurangi Ukuran atau Mengompres File PDF

13 November 2020
Pengalaman Ganti Paket Indihome dari Dual Play ke Single Play

Gara-gara TV Android, Jadi Ganti Paket Indihome dari Dual Play ke Single Play (Internet Only!)

20 Agustus 2020
5 Panel Hosting Alternatif cPanel Gratis Terbaru (Gak Mainstream!)

5 Panel Hosting Alternatif cPanel Gratis Terbaru (Gak Mainstream!)

19 Agustus 2020
Rahasia Jualan Bakso dan Mi Ayam

7 Rahasia Jualan Bakso dan Mi Ayam Ini Ternyata Jarang Disadari!

18 Agustus 2020

Populer Pekan Ini

  • Cara Copy Paste Tulisan Dari Web yang Dikunci

    Cara Copy Paste Tulisan Dari Web yang Dikunci

    14099 shares
    Share 5640 Tweet 3525
  • Pengalaman Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba dan Surat Keterangan Tidak Buta Warna di RSUD Pasar Minggu

    654 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Tempat Download Gratis Tema dan Plugin WordPress Premium (Legal dan Bukan Bajakan!)

    260 shares
    Share 104 Tweet 65
  • Dodongkal, Satu Lagi dari Kuliner Tradisional

    285 shares
    Share 114 Tweet 71
  • Solusi Alternatif Jika Google Diblokir di Indonesia

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Pengalaman Migrasi TV Analog ke TV Digital

    2203 shares
    Share 881 Tweet 551
  • Menggali Potensi Ekowisata Sungai Ciliwung Bersama Blue Bird Group

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Menumbing Heritage Hotel, Rekomendasi Hotel untuk Menikmati Pesona Pangkalpinang

    77 shares
    Share 31 Tweet 19

DMCA.com Protection Status

Kecuali disebutkan secara khusus, artikel pada blog JURNAL ROSID didistribusikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi Non Komersial (CC-BY-NC)

2011 - 2021 | dengan menggunakan ditenagai server

No Result
View All Result
  • Bisnis
  • Gadget
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Metropolitan
  • Teknologi
  • Travelling

CC-BY-NC 2011-2020 | Dibuat Dengan ❤