Beberapa teman pernah mengeluhkan rasa kurang nyamannya saat menggunakan layanan jasa transportasi bajaj. Salah satu hal yang sering membuat mereka merasa tidak nyaman adalah soal tarif yang kadang terasa lebih mahal dari tarif taksi, yang secara kenyamanan tentu taksi lebih baik. Sebagai pengguna kendaraan umum bajaj, di sini saya ingin berbagi tips naik bajaj agar nyaman sampai tujuan a’la Saya :D. Setidaknya, tarif yang kita keluarkan tidak lebih mahal dari perkiraan tarif –jika kita naik– taksi.
Deal Harga Sebelum Capcus
Sebelum Anda masuk ke dalam bajaj untuk capcus meluncur ke tujuan, coba deh tanyakan dulu berapa tarif ongkos ke lokasi yang akan Anda tuju. Bisa dipastikan (rata-rata) mereka tidak langsung menjawab nominal tarifnya, melainkan langsung mengatakan “Ayo!” atau sekedar menganggukan kepala. Kesalahan pengguna bajaj yang begitu sampai tujuan ternyata ongkosnya dirasa kemahalan adalah tidak ada deal harga sebelum capcus tadi. Mereka hanya menyebutkan “ke anu bang?” ya pengemudi bajaj mah pasti meng-iya-kan saja.
Oleh karena itu, pastika sebelum Anda masuk ke dalam bajaj sudah ada kesepakatan harga (ongkos), tujuan dan barang bawaan (jika Anda membawa barang yang lumayan banyak). Jangan ragu juga untuk tawar-menawar biar sama-sama enak dan itu merupakan hal yang lumrah.
Bandingkan dengan Perkiraan Tarif Taksi
Seperti yang tertulis di paragraf awal tadi, jika Anda tidak ingin ongkos naik bajaj terasa lebih mahal dari ongkos naik taksi (padahal lebih nyaman taksi), lakukan perbandingan harga. Cara paling mudah yang saya lakukan adalah dengan menggunakan aplikasi Grab. Seolah-olah akan mengorder taksi, padahal saya hanya ingin mendapatkan perkiraan tarif dari titik pemberangkatan ke titik yang dituju. Setelah mendapatkan perkiraan tarif taksi, barulah saya coba berhentikan bajaj.
Sampai disini, tolok ukur saya adalah 3 bajaj. Jika 3 bajaj yang saya berhentikan menawarkan tarif lebih tinggi atau tidak sama dengan perkiraan tarif taksi, yaaa… bisa dipastikan saya akan memilih taksi.
Jangan Sungkan Mengingatkan
Mungkin Anda pernah mendengar pameo yang berbunyi “hanya dia dan Tuhan lah yang tahu kapan dia mau belok” yang diarahkan ke pengemudi bajaj, karena mereka sering dianggap menepi atau berbelok mendadak. Bisa jadi ini tidak sepenuhnya salah mereka, melainkan ada juga andil kesalahan dari kita sebagai penumpang. Misalnya, ketika minta berhenti, kita memberitahukannya terlalu mendadak atau jarak yang terlalu dekat. Usahakan jika akan berhenti atau berbelok di satu titik, beritahu pengemudinya dari jarak minimal sekitar 30-20 meter, sama dengan jarak ideal menyalakan lampu sein sebelum berbelok atau menepi.
Jangan ragu juga mengingatkan pengemudinya ketika melakukan pelanggaran lalu lintas, karena setiap tindakannya dalam mengemudi berpotensi memberi dampak kepada Anda sebagai penumpang.
Gunakan Aplikasi Pemesanan Online
Tidak kalah dengan ojek, ternyata bajaj juga sudah bisa dipesan secara online melalui aplikasi mobile. Salah satu aplikasi pemesanan bajaj yang populer adalah BajajApp yang sudah tersedia untuk pengguna ponsel berbasis Android.
Kelebihan dari BajajApp ini ialah bajaj yang digunakan umumnya berbahan bakar gas (BBG), Anda tidak harus menyegat di pinggir jalan dan tidak harus melakukan tawar-menawar harga. Meski risikonya mungkin bisa jadi ada selisih beda-beda tipis, tapi sebanding lah dengan kemudahannya.
Meski sampai saat ini belum ada tarif promo seperti Gojek dan Grab, lambat laun BajajApp mulai banyak diminati, baik oleh penggunanya maupun para pemilik bajaj-nya.
Demikian tips naik bajaj dari saya, jika ada yang kurang atau tips tambahan, silakan disampaikan. Jangan lupa, baca juga Tips Jalan-jalan Menggunakan Kereta Api.
Discussion about this post