Untuk Anda yang biasa menggunakan layanan penyimpanan awan (cloud storage service) mungkin sudah tidak asing dengan Dropbox. Jika Anda kurang puas, kini MEGA bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan.
MEGA merupakan layanan penyimpanan awan yang secara fungsi tidak jauh berbeda dengan Dropbox, ia memungkinkan kita mengakses file kapan saja, di mana saja, dan dari perangkat apa saja. Fiturnya pun sangat serupa, seperti file sharing dan sinkronisasi.
Jika dilihat dari sisi user interface, Dropbox memang lebih sederhana dibanding MEGA, hal ini dikarenakan MEGA memang memiliki fitur lebih kompleks.
Bagaimana dengan ruang kapasitas ?
Sepertinya ini strategi inti dari MEGA untuk mengambil hati para penikmat layanan cloud storage, khususnya pengguna Dropbox. Jika Dropbox memberi ruang gratis sebesar 2 GB (dapat ditingkatkan menjadi 16 GB dengan mengajak teman), perusahaan besutan Kim Dotcom ini menggelontorkan ruang bebas sebesar 50 GB. Membuat Dropbox seolah tampak sangat kecil.
Tidak aneh memang, dulu saja di Megaupload, Kim Dotcom memberikan ruang 200 GB kepada pengguna yang registrasi dan kapasitas tidak terbatas (unlimited) bagi pelanggan premium.
Fitur
Seperti yang sudah disebutkan diatas, MEGA memang memiliki fitur sedikit lebih dibanding Dropbox. Apa yang menjadi kelebihannya ? sebentar, kita lihat dulu kesamaan fitur dari kedua layanan tersebut. Keduanya memiliki fitur :
- Sinkronisasi file antar semua perangkat (multi OS)
- Berbagi file dan folder
- Kolaborasi file
- Mengembalikan file versi sebelumnya (restore)
- Akses file dari aplikasi mobile
Sedangkan fitur khusus yang menjadi nilai lebih dari MEGA adalah :
- Folder selektif sync (sinkronisasi folder pada hard drive Anda)
- Mengatur hak akses file sharing: read-only, read / write, dll
- End-to-end enkripsi
Ada beberapa hal lainnya yang jika ‘diduelkan’ MEGA dan Dropbox mempunyai kemampuan yang sama, yaitu : kecepatan, kompatibiltas sistem operasi (Windows, Linux, Mac) dan aplikasi mobile (Android, iOS, and BlackBerry).
Keamanan
MEGA mempromosikan diri sebagai “The Privacy Company” sehingga tidak mengherankan jika di sektor ini ia dianggap lebih tangguh keamanannya dibanding Dropbox.
MEGA menggunakan model enkripsi end-to-end, yang berarti data Anda dienkripsi dan didekripsi hanya pada sisi klien. Karena MEGA tidak mengetahui kunci enkripsinya, sudah tentu mereka tidak dapat melihat file Anda, bahkan sekalipun mereka menghendakinya. Jenis enkripsi ini dipercaya lebih mampu melindungi file Anda dari peretasan atau penyadapan orang lain yang memaksa ingin mengakse file Anda.
Sementara di pihak yang berbeda, Dropbox menggunakan 256-bit AES enkripsi untuk menyimpan data Anda dan transfer melalui SSL. Namun, itu masih dirasa kurang karena proses enkripsinya berada di sisi mereka, bukan di sisi Anda. Di sistem keamanan ini Dropbox memang menawarkan otentikasi dua faktor untuk membantu mengamankan akun Anda, sementara MEGA tidak.
MEGA vs Dropbox: mana yang akan Anda pilih?
Jika Anda menginginkan kesederhanaan, maka untuk saat ini Dropbox bisa menjadi pilihan yang pas. Dengan kesederhanaannya, Dropbox memberikan kemudahan dalam penggunaan, karena hanya ada satu folder.
Sementara jika Anda membutuhkan ruang yang jumbo disertai keamanan yang ekstra, gunakanlah MEGA. MEGA membuat Dropbox kurang berdaya ketika bicara soal kapasitas ruang penyimpanan. Ia juga memiliki privasi yang lebih baik saat menyimpan file di awan, karena enkripsi end-to-end-nya.
Jika dilihat dari penggunaan premium untuk skala pro, Anda juga bisa mempertimbangkan soal harga dan variasi kapasitas. Adat 3 jenis paket pro di MEGA, yaitu :
- PRO I = 500 GB | Bandwith 1 TB | 9,99€/bulan
- PRO II = 2 TB | Bandwith 4 TB | 19,99€/bulan
- PRO III = 4 TB | Bandwith 8 TB | 29,99€/bulan
Tertarik menggunakan MEGA ? silahkan kunjungi langsung websitenya di https://mega.co.nz atau jika Anda memilih layanan PRO-nya bisa langsung klik disini
Discussion about this post