Sepertinya sudah banyak ya artikel yang membahas dengan judul yang serupa dengan tulisan saya kali ini. Tapi, tidak apalah, kalau tulisan ini ada yang sama poin-poinnya dengan yang lain, ya wajar saja, mungkin karena temanya memang sama. Tapi, kalau ada yang beda, ya mudah-mudahan demikian, karena kalau sama terus kan gak asik. Yang pasti, tulisan ini tidak saya muat berdasarkan salin – tempel (copy – paste), melainkan berdasarkan apa yang saya alami sendiri. Jadi, mohon maaf juga ya kalau mungkin ada yang kurang sesuai. Berikut ini beberapa tips naik kendaraan umum yang sering terabaikan.
Siapkan Uang Recehan, Tapi Kalau Bisa Jangan !
Menyediakan uang recehan untuk pengamen mungkin antara iya dan tidak, iya jika merasa terganggu dengan hadirnya para pengamen, tapi tidak jika kita menganggap itu sebagai sesuatu yang wajar dan bahkan bisa dianggap sebagai ladang untuk berbagi rejeki. Sebagian dari kita mungkin masih ada yang beranggapan daripada ngasih ke pengamen mending ngasih ke yang lebih kurang mampu, tapi ketika kita berbicara keikhlasan maka ngasih kepada siapa bukan lagi sebuah masalah. Kalau keikhlasan tidak bisa lagi berbicara, mungkin “cari aman” bisa dibilang cara yang lebih baik ketika para “oknum” pengamen sering bersikap kurang ramah ketika kita cuma bilang “maaf”, salah satu caranya adalah siapkan uang recehan. Tapi, kalau memang seorang dermawan, sepertinya memberikan dengan nominal lebih dari 3 digit juga no problem.
Bersikaplah Ksatria Dengan Mengalah Berdiri
Kalau kita laki-laki yang normal (apalagi masih muda), saya rasa harus malu untuk duduk di bangku kalau di bis atau kereta yang kita tumpangi ada perempuan yang berdiri, apalagi perempuannya lanjut usia (lansia). Mengalahlah, gunakan hati dan jiwa sosial kita. Saya yakin, orang yang kita beri kesempatan untuk dudukpun akan mendoakan kebaikan buat kita. Ini juga sebetulnya tidak hanya berlaku secara moral untuk laki-laki, tetapi juga bagi perempuan apabila ada penumpang lain yang kondisinya tidak lebih baik. Tapi ada satu catatan ;
“kalau yang berdiri itu perempuan semua (apalagi dengan usia yang relatif muda), saya lebih menyarankan (kalau Anda pria) untuk tetap duduk, karena kalau Anda berdiri di tengah para perempuan akan menimbulkan ekses negatif, (niat baik tidak selamanya berujung baik)”.
Lepaskan Headset Saat Ada Pengamen
Semakin populernya perkembangan gadget memang menjadi seperti trend tambahan kalau naik kendaraan umum rasanya seperti kurang nyaman kalau tidak sambil mendengarkan musik, paling tidak lumayan lah buat menghilangkan rasa tidak nyaman di bis kota. Suka tidak suka sepertinya headset yang menempel di kuping kita harus dilepas sejenak ketika ada pengamen yang beraksi di atas mobil. Ini bukan masalah apa-apa, tapi saya rasa murni soal etika (yang bisa jadi memberi efek juga ke masalah keselamatan). Bersikaplah kalau kita juga bisa menghargai seni olah vokal dan musik yang ditampilkan oleh saudara-saudara kita yang sedang mengamen, Meskipun seandainya tidak memberikan apa yang diharapkan, paling tidak kita mampu menjadi manusia yang bisa menghargai.
Jangan Minta Berhenti Mendadak
Saya sering merasa geli ketika ada penumpang kendaraan umum, baik itu bis kota maupun angkutan kota yang kadang seperti memaksa kendaraan yang sedang ditumpanginya untuk berhenti segera. Hei, sadarlah… jalan yang kita lalui bukan milik sendiri, di belakang kendaraan yang kita tumpangi juga ada pengguna jalan lainnya yang akan terancam keselamatannya kalau kendaraan yang kita tumpangi berhenti dengan seenaknya. Cara yang cukup baik supaya kendaraan umum yang kita tumpangi persis di tempat yang kita inginkan adalah dengan memintanya berhenti beberapa meter sebelum di lokasi yang kita maksud, dengan begitu sang pengemudi pun punya kesempatan untuk mengendalikan kendaraanya dengan lebih teratur untuk berhenti, dan kendaraan akan berhenti pada tempat yang sebetulnya kita maksud.
Siapkan Ongkos Sebelum Turun
Kalau waktu dan kecepatan adalah sesuatu yang sangat berharga buat kita, hal yang satu ini sepertinya wajib dilakukan ketika kita menaiki angkutan kota. Sebelum kita meminta angkot berhenti untuk kita turun, ada baiknya uang pas untuk ongkos sudah ada di genggaman tangan, jadi begitu kita turun bisa langsung memberikan uang tersebut tanpa harus dipanikan dengan merogoh kantong atau tas terlebih dulu yang kadang akan membuat kita terburu-buru, dan itu sering membuat ada uang kita terjatuh.
Baik sobat, sepertinya baru poin-poin itu dulu yang bisa saya sampaikan tentang beberapa hal yang sering terabaikan saat kita naik angkutan umum, di lain kesempatan Insya Allah akan saya tambahkan, atau kalau ada yang mau menambahkan juga sangat dengan senang hati saya nantikan tips naik kedaraan umum nya. 🙂
Discussion about this post