Buat kamu yang sedang berencana migrasi dari shared host ke VPS (Virtual Private Server), kali ini saya akan berbagi rekomendasi VPS terbaik dan termurah di dunia, yang keberadaanya memang sudah dikenal sebagai spesialis VPS. Maksudnya spesialis; mereka memang tidak bermain di pasar shared hosting.
Spesialisasi tersebut menjadi salah satu alasan banyak web master kenapa memilihnya, selain alasan utama lainnya, yaitu harga “senyumable” dan ferforma yang reliable.
Sebelum kamu memutuskan pindah ke VPS, ada baiknya kamu mempertimbangkan baik-baik agar kelak di kemudan hari tidak menyesal, mengingat terlepas dari segala kelebihannya, VPS juga membutuhkan biaya yang sedikit lebih besar dari Shared Host. Pastikan kami migrasi karena kamu memang benar-benar membutuhkannya.
Inilah 4 rekomendasi VPS terbaik dan termurah di dunia:
Provider | Momory (Start From) |
CPU (Start From) |
Storage (Start From) |
Transfer (Start From) |
Price |
UpCloud | 1 GB | 1 | 25GB SSD | 1 TB | $5/Mo |
Linode | 1 GB | 1 | 25GB SSD | 1 TB | $5/Mo |
Vultr | 1 GB | 1 | 25GB SSD | 1 TB | $5/Mo |
DigitalOcean | 1 GB | 1 | 25GB SSD | 1 TB | $5/Mo |
Jika melihat tabel di atas, baik spesifikasi maupun harganya sama “plek”. Tentu jika dikorek lebih jauh lagi akan banyak sekali perbedaannya. Dari keempatnya, hanya DigitalOcean yang belum saya gunakan.
UpCloud
Secara subyektif (selera pribadi), sedikitnya ada 4 alasan mula yang membuat saya tertarik untuk menggunakan UpCloud, yaitu:
- 100 uptime SLA. Entah ini hanya bahasa pemasaran, atau memang sebuah jaminan kualitas pelayanan, yang jelas, garansi 50x payback jika terjadi downtime lebih dari 5 menit adalah sesuatu yang “wah!”.
- Dari banchmarking (versi VPSBenchmark) UpCloud menunjukan performa yang lebih baik dari yang lainnya.
- Interface dasbor yang modern dan user friednly.
- Saya merasa lebih yakin dengan komitmen perusahaan yang berbasis di Finlandia. Terutama dalam hal integritas mereka menjaga keamanan data kita.
Setelah beberapa bulan menggunakan, sejauh ini saya cukup merasa puas dengan ferforma Upcloud.
Saat ini UpCloud memiliki pusat data di 6 negara, yaitu Finlandia, Jerman, Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Singapura.
Situs web: upcloud.com
Linode
Linode adalah layanan VPS yang paling lama saya pakai. Mungkin sudah sekitar 4 tahun, semenjak saya hijrah dari Shared Host ke VPS. Kenyamanan saya di Linode tak lepas dari performanya yang bahkan di tahun 2018 kemarin zero downtime. Wow, uptime 100%!
Memiliki data center di Amerika Serikat, Jerman, London, Singapura dan Jepang, Linode hadir dengan membawa 9 image/OS Linux yang bisa dipilih oleh pengguna.
Sementara untuk pembayaran, Linode sudah mendukung Paypal.
Situs web: linode.com
Vultr
Untuk Vultr, saya masih pakai, tapi via Cloudways. Lokasi servernya salah satu yang terbanyak, ada di 9 negara, yaitu Australia, Kanada, Jerman, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, Belanda dan Singapura. Khusus untuk Amerika Serikat, server tersebar di 8 negara bagian.
Menariknya di Vultr, kamu bisa langsung instal aplikasi (seperti WordPress atau Magento atau yang lainnya) pada saat Deploy Instance.
Untuk alat pembayarannya pun Vultr terbilang lengkap, sebab selain bisa menggunakan Kartu Kredit, kamu juga bisa pakai PayPal, Alipay, WeChat Pay, bahkan Bitcoin (dengan syarat topup sebelumnya menggunakan kartu kredit atau PayPal).
Situs web: vultr.com
DigitalOcean (DO)
DO atau DigitalOcean adalah salah satu penyedia layanan VPS terpopuler. Mempunyai basis pelanggan yang cukup besar.
Sama seperti Vultr, kamu bisa langsung instal aplikasi dari dasbor DO pada saat men-deploy instance (mereka menyebutnya Droplets).
Lokasi server DO terletak di New York, San Fransico, Amsterdam, Singapura, London, Frankfurt, Toronto dan Bangalore. Untuk kota yang terakhir sepertinya bisa menjadi gambaran besarnya ekosistem pasar DO di India.
Situs web: digitalocean.com
Discussion about this post