Jejak Noda Dari Sebutir Narkoba

Narkoba. Iya kata Narkoba. Mungkin sudah banyak orang yang tau kata itu. Mendengarnya dari berita di televisi atau media lainnya. Terlepas banyak atau tidaknya yang tahu akan bahaya Narkoba ini, ternyata masih banyak orang yang memakainya.

Alasan memakai Narkoba mungkin macam-macam. Dari yang awalnya iseng coba-coba sampai alasan pakai karena lagi stress berat, toh keduanyapun sama-sama akan mengalami ketergantungan. Tidak menutup kemungkinan, yang awalnya iseng coba-coba itu pasti tidak hanya sekali saja nyoba. Apalagi yang ngaku stress berat, dipakai sebagai penenang inilah itulah. Rasa ingin mencoba lagi, merasakan berbagai jenispun pasti akan dilakukannya karena dengan alasan lagi stress.

Ilustrasi (sumber raisingmiro.com)

Pernah, saya punya teman. Bukan teman dekat, tapi hanya sekedar kenal saja. Karena tidak pernah 1 sekolah. Awal kenal karena dia anak pindahan dari sekolah lain. Sekolah barunya dekat dengan sekolahku. Waktu itu masih duduk dibangku SMP. Dia beda, dari SMP sudah terlihat beda dengan teman yang lainnya. Dia anak baru yang nakal, cowok berambut kribo dengan tampang yang seram. Bahkan, saat ia pindahpun kami yang sekolah disebelah sudah mendengar bahwa dia suka minum-minuman keras.

Saya jadi makin takut melihat dia. Saat SMA, syukurlah saya enggak satu sekolah sama dia. Tapi ternyata, dia menjadi pacar temen sekelas saya. Kabarnya, semenjak ia berpacaran sama temen sekelas saya, ia sedikit berubah. Ia sudah tak minum-minuman keras lagi. Sudah jadi anak yang sedikit baik dari sebelumnya. Tapi enggak tau kapan dan siapa yang menyebar gosip bahwa dia pernah pakai Narkoba. Mungkin saat ini ia sudah tidak memakai barang haram itu.

Saya dan temen-teman tau dan menaruh curiga sama dia, karena sikapnya yang aneh. Salah satu diantara kami menyimpulkan bahwa dia pernah pakai karena melihat ekpresi dia kaget yang terus menerus. Dikit-dikit kaget, denger suara kenceng dia kaget. Ya kita juga pasti kaget juga sih kalau denger suara kenceng, tapi ekspresi dia kaget tidak seperti kita kalau pas kaget.

Kami terus menduga-duga, katanya kalau orang pernah pakai Narkoba ia sering kaget, dikit-dikit kaget. Daripada ngegosip, teman saya yang pernah jadi pacar dia akhirnya memberanikan bertanya. Karena kamipun tau, hanya dengan dia bisa terbuka. Temen yang satu ini sangatlah polos, bertanya yang langsung to the point tanpa basa-basi dulu. Begini kira-kira percakapannya..

A: “Kamu kok sering kagetan sih. Dikit-dikit kaget, denger suara ini ajah kaget. Katanya orang kalau sering kaget dia pernah pakai Narkoba lho. Emang kamu pernah pakai? Enggak kan?”

B: “hmm.. iya, aku dulu pernah pakai. Tapi sekarang udah enggak.”

A: “haaa? Serius? Bearti bener dong kata temen-temen kalau kamu pernah pakai Narkoba..”

B: “iyaaa.”

(A: temen saya cewek, B: temen cowok yang pernah pakai Narkoba)

Dasarnya emang dia bigos, berita dia pernah pakai Narkoba langsung tersebar luas. Tapi, kami masih menghargai dia sebagai teman. Kami tidak menyebarkan terlalu jauh, hanya disekitaran kami saja. Yang terpenting bagi kami adalah, ia sudah tak pakai Narkoba. Entah jenis barang apa yang pernah ia pakai, kami tak pernah bertanya. Mendengar ia enggak mencoba lagi saja sudah seneng. Tapi, mendengar itupun kami tidak menjauh dari dia.

Banyak faktor yang bisa mendorong orang untuk mencoba dan icip-icip barang haram itu. Kalau dari kasus temen saya ini, mungkin awalnya iseng coba-coba. Karena pergaulan yang begitu bebas, hidup tanpa didampingi orang tua, uang saku yang lebih dan beberapa faktor lainnya.

Faktor lingkunganlah yang paling mendukung orang dengan mudah mengenal Narkoba. Lingkungan pergaulan bebas yang begitu liar dikala malam. Sering nongkrong hingga pagi, bahkan sambil minum-minuman keras, sambil coba oplosan miras yang gak jelas itu. Dari lingkungan pergaulan yang kurang sehat itu bisa mendatangkan orang baru yang menjerumuskan. Orang yang dengan kebiasaan hidup dilingkungan bebas seperti itu, hidupnya akan terus gelisah dan tidak tenang. Ia akan merasa tenang jika sudah minum miras. Apalagi jika sudah kenal dengan Narkoba.

Dengan lingkungan yang seperti itu, ia akan terus terbujuk untuk mencoba Narkoba. Entah jenis apa yang ditawarkan, rasa ingin tahu dan mencoba pasti ada. Akibatnya, dari yang awalnya coba dan mencoba jadi ketagihan. Repotnya begini nih, ketagihan dan sampai lupa diri. Lupa kalau dirinya dalam bahaya.

Masalah Indonesia bebas Narkoba bukanlah tugas sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita untuk bersama-sama penekan pemakaian Narkoba disekitar kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Karena upaya untuk mencegah seseorang agar tidak mencoba-coba Narkoba harus sejak dini, dengan memberikan pengetahuan tentang bahaya Narkoba kepada temen disekitar kita.

Ada 11 Tips dan cara dari Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menghindar dari Narkoba. Diantaranya:

  1. Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan medis.
  2. Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.
  3. Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.
  4. Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
  5. Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
  6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
  7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang diteladani.
  8. Berusahalah “saling mendengar”, saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
  9. Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat “betah” tinggal bersama “sahabat”.
  10. Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
  11. Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.

Dari penjelasan Tips dari BNN tentang bagaimana cara agar terhindar dari Narkoba, yang paling dasar dan terpenting adalah Jangan Pernah Mencoba. Karena sayapun yakin, walaupun hanya iseng coba-coba tidak menutup kemungkinan akan coba lagi hingga ketagihan.

Kasus temen saya yang telah diceritakan diatas, saya ambil kesimpulan bahwa dasarnya dia iseng coba-coba. Karena sampai hari inipun, ia sudah tak memakainya lagi. Namun, perlu diketahui juga, meskipun hanya iseng coba-coba dan hanya sedikit memakainya saja, bahaya dari penggunaan pasti ada. Sedikitpun Narkoba masuk ke dalam tubuh manusia, Narkoba akan langsung merusak organ-organ didalam tubuhnya.

Tak hanya itu, perilaku yang sering terjadi pada pengguna Narkoba diantaranya aktivitas tidur jadi terganggu dan menjadi pribadi yang lebih sensitif dan emosional. Mulai dari sekarang, kenalilah bahaya Narkoba. Dengan kita belajar dan banyak informasi, kita bisa berbagi ke teman-teman yang lainnya. Dan ingatlah, Jangan Pernah Mencobanya. Sekali lagi, encegah dan menyelamatkan pengguna narkoba adalah tanggungjawab kita bersama.

Referensi : bnn.go.id