Belajar Dubbing Bersama BRID dan Gogobli: Tidak Gampang, Tapi Banyak Peluang

Peserta Belajar Dubbing & Voice Over bersama Kak Agus Nurhasan di BRID Inhouse Training

Peserta Belajar Dubbing & Voice Over bersama Kak Agus Nurhasan di BRID Inhouse Training

Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 12 Aguastus 2017, Blogger Reporter Indonesia (BRID) bekerjasama dengan Gogobli mengadakan #BRIDInhouseTraining betempat di Wisma RIAT, Jakarta. Tema yang diangkat kali ini cukup menarik, yaitu Belajar Dubbing & Voice Over dengan pemateri yang sudah sangat malang- melintang di dunia sulih suara tanah air, yaitu Agus Nurhasan, atau jika di dunia dubbing beliau biasa disapa dengan Kak Agus.

Kak Agus ini ternyata sudah sangat kaya akan pengalaman, baik sebagai dubber maupun voice over. Selain menjadi mentor para juniornya, beliau juga punya track record sebagai dubber dan vocie over berikut ini:

Sebelum dimulai, acara dibuka dengan sambutan dari “kepala suku” BRID, yaitu Mas Hazmi Srondol, dan tentu tidak ketinggalan dari tuan rumah acara, Ibu Amy Atmanto selaku pengelola Yayasan Rumah Internet Atmanto (RIAT). RIAT merupakan sebuah wadah sosial yang sangat concern dengan perkembangan dan pemerataan adaptasi teknologi, khususnya untuk kalangan difabel. Sebuah niat mulia dari Yayasan RIAT dalam melanjutkan perjuangan Bapak Indar Atmanto yang saat ini harus melewati hari-hari sebagai korban fitnah di Lapas Sukamiskin.

“Kami dari Yayasan RIAT selalu menyambut baik kegiatan Blogger Reporter Indonesia sebagai wadah untuk menyalurkan minat terhadap jurnalistin dalam kapasitas sebagai blogger. Teruslah berkarya dan jangan lupa untuk selalu memperdalam karya jurnalistik yang lebih dalam. Bisa belajar pada ahlinya maupun otodidak. Yayasan RIAT mewadahi edukasi dalam dunia literasi dan TIK bagi para penyandang tunanetra. Bagi siapapun kami membuka kerja sama dan kolaborasi untuk mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.” Tegas Ibu Amy Atmanto.

Bicara soal dubbing atau sulih suara, ternyata tidaklah gampang. Antara konsentrasi, daya tangkap mata, ekspresi dan intonasi suara dikolaborasikan di waktu yang bersamaan. Meski tidak mudah, bukan berrati dubbing tidak bisa dipelajari. Semua orang punya peluang yang sama, asalkan tekun dan sabar. Belum lagi jika sudah dianugerahi suara yang aduhai, bisa jadi nilai tambah pembelajaran.

Dalam pemaparannya, Kak Agus menyampaikan beberapa tahapan belajar menjadi dubber atau voice over yang baik. Yang paling dasar adalah latihan olah tubuh, yaitu latihan pernapasan dan senam mulut. Berdiri bersama-sama, saya dan teman-teman member BRID lainnya memulai dengan latihan pernapasan. Hirup napas dalam-dalam melalui hidung, kembungkan perut, tahan sejenak di bawah perut, kemudian keluarkan melalui mulut dengan mendesis atau bisa disertai hentakan sambil mengucapkan huruf vokal “A I U E O”.

Latihan dasar berikutnya yang agak malu-malu adalah senam mulut. Kenapa malu-malu? karena tidak biasa saja sih, menggerak-gerakan mulut kesana kemari. Dimonyong-monyongin, bibir diliukkan ke kanan, kiri, atas, bawah. Main-mainin lidah. Nyengir-nyengir dan lain-lain.  Meski terkesan nyeleneh, percayalah, namanya dasar, ini berarti sangat penting.

Usai olah tubuh, dilanjut olah vokal. Tujuannya agar suara kita bisa terasah dengan baik dan tentu saja lebih berkualitas. Dimulai dari power suara yang tidak ragu-ragu dan lepas, kemudian artikulasinya jelas, intonasinya sesuai dengan tujuan penyampaian, tempo yang pas dan penempatan warna atau jenis suara yang sinkron. Dibagian ini, ada pembelajaran yang menarik, yang tidak hanya untuk dubbing, yaitu soal intonasi. Intonasi adalah pembeda antara bahasa tulisan dan bahasa lisan. Meski tulisannya “Aku pernah mengalamainya”, kalau diucapkannya dengan intonasi yang berbeda, maknanya bisa beda. Oke fix, berarti kalau kita punya masalah sama orang mending ajak bicara langsung, bukan lewat tulisan semacam WA, SMS atau email. 🙂

Foto bersama Kak Agus Nurhasan

Praktik Olah Rasa Latihan Dubbing

Setelah materi dasar (olah tubuh) dan olah vokal selesai. Kak Agus melanjutkan materi belajar ke olah rasa. Agak menantang nih, karena di sesi ini kami semi praktik berdasarkan naskah dialog, seperti drama. Karena setiap tokoh mempunya karakter yang berbeda, ada pria paruh baya, remaja, nenek-nenek  dan ibu-ibu, berarti karakter suara kami harus mencerminkan mereka. Di kelompok saya, saya yang suaranya cempreng ini kebagian jatah jadi pria paruh baya. #NepokJidat

Sesuai dengan prinsip dasar olah rasa dubbing, yaitu Konsentrasi, Ingatan Emosi, Imajinasi dan Observasi, disini kita tidak hanya “bagaimana caranya mempraktikan suara seorang nenek-nenek”, tapi juga ekspresif sesuai dengan emosi dialog yang harus disampaikan. Waw! baru praktik dialog berdasarkan naskah saja sudah kewalahan saya, bagaimana kalau jadi dubber beneran, yang tidak hanya melihat naskah dan menyesuaikan emosi, tapi juga harus memperhatikan lipsync (sinkronisasi bibir)?

Kalau sudah lipsync, jika gerak bibir tokoh film berhenti maka dialog kita juga harus berhenti. Disini sangat diperlukan pemenggalan kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Juga dituntut kreatifitas dubber untuk improvisasi kalimat, yaitu menambahkan kata atau kalimat jika ternyata gerak bibir tokoh film masih banyak atau sebaliknya mengurangi kata atau kalimat jika ternyata gerak bibir tokoh film sudah selesai lebih dulu. Kita boleh menambahkan atau mengurangi kata atau kalimat yang ada di naskah tapi tidak boleh mengubah arti kalimat tersebut.

Bagi-bagi Hadiah

Saat praktik per kelompok, ternyata panitia dan Ka Agus melakukan penilaian untuk peserta yang suaranya yaaaa bisa dikatakan mendekati lumayan lah. Hadiahnya lumayan banyak nih, ada T-Shirt dari Ibu Amy Atmanto, bantal cantik dari PiloPilo dan tentu saja, semua peserta mendapatkan bingkisan menarik dari Googbli yang sudah jadi sponsor utama acaranya. Ada yang tau Googbli?

Gogobli atau Googbli.com ini merupakan situs toko online produk kesehatan dan kecantikan terpercaya. Beroperasi sejak 2011, Googbli telah dipercaya di seluruh Indonesia sebagai pilihan utama dalam berbelanja online produk kesehatan dan kecantikan.

Sebagai toko online kesehatan dan toko online kecantikan, Gogobli sangat memperhatikan kualitas dari setiap produk yang dijual dan itu prioritas utama. Hal ini tidak lepas dari potensi produk yang dipasarkan itu sendiri, yang jika tidak ketat dan hati-hati, risikonya sangat tinggi, baik buat konsumen maupun penjual. Oleh karena itu, Gogobli berkomitmen hanya menjual produk dengan merk dan reputasi yang baik dan yang paling penting adalah telah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sehingga semua produk yang dbeli aman untuk dikonsumsi dan digunakan.

Peluang Karir Profesi Dubber dan Voice Over

Nah, bagian ini nih yang tidak kalah penting. Berdasarkan info dari Kak Agus, di Indonesia masih sangat minim sumber daya dubber dan voice over. Hal ini tidak lepas dari ilmu dan teknik sulih suara itu sendiri yang memang tidak mudah dikuasai. Sangat menantang.

Pada sisi yang berbeda, tenaga profesional penyulih suara sangat dibutuhkan. Marketnya sangat besar. Kita bisa melihat dari banyaknya film-film luar yang masuk, terutama animasi, yang popularitas lebih cepat mengorbit dengan dubbing dibanding teks terjemahan.

Krisis sumber daya dubber ini jugalah yang membuat sosok Kak Agus Nurhasan dengan senang hati bersedia membagkan ilmunya agar semua orang bisa mengenal profesi, bahkan menguasai, ilmu yang kaya potensi ini.

Terimakasih Kak Agus, Gogobli, Pilopilo, RIAT dan BRID!