Meningkatkan Reputasi Blog Pengulas Agar Lebih Berpengaruh dan Bisa Dipercaya

Reputasi Blog

Reputasi Blog

Pernah nonton film CHEF ?

Kalau belum, cobalah luangkan sedikit waktu untuk menontonnya secara seksama dan dengan tempo sepuas-puasnya. 🙂

Sisi lain yang menarik dari film tersebut adalah “bagaimana seorang blogger dengan blog-nya memiliki pengaruh yang sangat luar biasa”, tidak kalah kuat pengaruhnya dari media mainstream. Bahkan bisa jadi lebih kuat !

Ada beberapa hal yang membuat reputasi blog bisa sangat berpengaruh. Diantaranya adalah bisa dipercaya, lahir dari sang ahli, konsisten, fair dan dapat dipertanggungjawabkan.

(Trafik memang penting, tapi saya coba kesampingkan hal ini dulu.)

Bisa dipercaya dan lahir dari sang ahli adalah satu paket yang saling berkaitan. Reputasi blog yang memiliki pengaruh besar sudah pasti karena kontennya bisa dipercaya. Ulasan yang bisa dipercaya tidak bisa datang dari seseorang yang tidak menguasai materi yang dia ulas.

Ketika membaca sebuah ulasan ponsel cerdas, Anda akan lebih percaya ulasan orang yang memahami teknologinya atau ulasan seorang pengguna biasa?

Ketika Anda membaca ulasan produk kosmetik, Anda akan lebih percaya ulasan seorang ahli kecantikan atau pengguna biasa?

Untuk itu, jika blog kita ingin memiliki pengaruh dan setiap ulasannya bisa dipercaya, maka langkah awalnya jadilah ahlinya. Apakah harus benar-benar ahli ? itu lebih baik, tapi kalau pun tidak benar-benar ahli maka tulislah apa yang kita kuasai dan sukai. Mengulaslah sesuai dengan kemampuan kita. Jangan paksakan diri untuk mengulas sesuatu yang tidak kita mengerti. Karena dampak viralnya bisa jadi bukannya orang percaya, tapi malah menertawakan, bahkan mem-bully.

Jika ulasan kita sesuai dengan latar pengetahuan kita, sangat besar kemungkinannya bisa dipercaya oleh pembaca. Karena ulasan kita tidak ngasal, adil, dan tentunya bisa dipertanggungjawabkan.

Contoh sederhana adalah ketika Anda mengatakan “smartphone ini sangat bagus, tidak nge-lag, akses internetnya cepat dan kameranya luar biasa” apa yakin orang yang membacanya akan percaya begitu saja? Sejauh mana Anda dapat memepertanggungjawabkannya?

Seseorang yang sudah dikenal sangat expert di bidang teknologi (khususnya smartphone) mungkin bisa langsung dipercaya, karena apa yang menjadi pendapatnya seperti menjadi sebuah fatwa. Untuk menjadi dikenal sebagai sang ahli butuh proses yang panjang, tapi dengan memastikan bahwa ulasan kita bisa dipertanggungjawabkan adalah titian langkah yang baik. Misal, ketika Anda mengatakan “smartphone ini sangat bagus, tidak nge-lag, akses internetnya cepat dan kameranya luar biasa” maka lengkapilah dengan data-data penunjang seperti hasil benchmark, screenshot speedtest dan data audit lainnya sebagai dasar penegas bahwa Anda tidak sekedar mengatakan itu bagus.

Anda bisa lebih dipercaya lagi ketika Anda juga berani menyampaikan kekurangannya, karena di dunia ini tidak ada produk manusia yang sempurna, tanpa kekurangan sedikitpun.

Bagaimana jika ulasan kita merupakan pesanan dari marketing atau agensi sebuah perusahaan? Ini adalah pertaruhan dan tantangan! Butuh strategi ekstra agar ulasan kita tetap bisa dipercaya. Langkah awal yang cukup sederhana yaitu harus ada kesepahaman antara Anda (pengulas) dengan pihak perusahaan (marketing/agensi), bahwa kekurangan yang diulas bukan sebuah citra negatif, tapi sesuatu yang justru positif (meski kadang secara tidak langsung).

Contoh: ketika Anda mengulas sebuah mesin cuci, Anda bisa mengatakan “kekurangan dari produk ini yaitu, untuk mendapatkannya masih kurang mudah“. Sepintas Anda mengatakan sesuatu yang minus, tapi sebetulnya secara tidak langsung Anda baru saja mengatakan “produk ini banyak sekali peminatnya, sehingga di beberapa toko selalu cepat sold out. Saya harus mencarinya di beberapa toko“. Pesan yang akan ditangkap oleh pembaca menjadi berbeda.

Berani atau tidak menyampaikan kekurangannya, nilai reputasi tetap menjadi hak Anda.

Sebuah blog yang sering menjadi rujukan –karena keakuratannya– biasanya lebih konsisten, fokus pada satu bidang yang memang dikuasainya atau paling tidak sangat disukainya. Biasanya orang yang menjadi ahli sering diawali karena menyukai atau hobi. Anda suka sekali memasak? banjirilah blog Anda dengan konten yang berbau masakan. Lakukan itu secara konsisten, cepat atau lambat Anda akan dikenal sebagai blogger yang juara di bidang masak-memasak. Anda suka sekali dengan dunia otomotif? Anda bisa berkaca dari Mas Taufik (tmcblog.com), dimana isi blognya terus digeber dengan konten seputar roda dua. Dia menguasai, mengulas, konsisten, dan efeknya sering menjadi rujukan para pecinta otomotif. Alhasil, dikenallah dia sebagai blogger otomotif.

Ketika apa yang sering Anda ulas adalah apa yang Anda kuasai, konsisten, fair dan bisa dipertanggungjawabkan, maka kemungkinan untuk bisa dipercaya itu sangat besar.Disaat yang bersamaan, trafikpun bisa semakin menanjak.

Jangan sampai ada saat dimana ulasan seorang blogger itu tidak dapat dipercaya, yaitu ketika datang bukan dari orang yang mengerti bidang ulasannya, tidak konsisten, tidak bisa dipertanggungjawabkan dan sangat hard selling.

Bagaimanapun, blog adalah media yang sangat sederhana untuk membentuk personal branding yang akan melekat pada diri kita.

Keep Posting, Happy Blogging !