Melihat Kesiapan Indosat dalam Mengantisipasi Kenaikan Trafik di Bulan Ramadhan, Mudik, dan Lebaran

[dropcap type=”circle” color=”#ffffff” background=”#00056f”]S[/dropcap]etiap tahunnya, memasuki bulan puasa, arus mudik, dan lebaran, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap layanan telekomunikasi selalu meningkat drastis. Lebaran tahun 2012 saja layanan SMS naik hingga 32% dan konsumsi data (internet) berbasis nirkabel naik 26,9%.

Indosat sendiri sebagai salah satu operator dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia memperkirakan pada bulan Ramadhan tahun ini layanan voice akan naik 15%. dan di saat yang bersamaan ada pergeseran kebutuhan masyarakat terhadap layanan telekomunikasi, dimana layanan data yang pada lebaran 2012 presentasenya naik 26.9, maka tahun ini diperkirakan akan naik 50%, sementara SMS naik 12%.

Peningkatan konsumsi layanan telekomunikasi Indosat pada saat lebaran

Penetrasi penggunaan smartphone yang kian hari kian bertambah adalah salah satu penyebab kebutuhan data meningkat semakin pesat. Kita bisa melihat bagaimana pengguna smartphone semakin tertarik dengan layanan messenger seperti Kakao Talk, WhatsApp, Line, We Chat, dan lain sebagainya dibanding  layanan SMS.

Langkah  Indosat Mengantisipasi Kenaikan Trafik di Bulan Ramadhan

Mengantisipasi kenaikan trafik selama bulan Ramadhan, Mudik dan Lebaran 2013 seperti yang diuraikan di atas, Indosat telah melakukan peningkatan kapasitas seluruh layanan telekomunikasinya baik suara, sms, maupun data. Berdasarkan informasi yang saya terima, untuk kapasitas trafik suara dinaikan menjadi 1.080 juta menit/hari, untuk SMS kapasitas ditingkatkan menjadi 1,45 milyar SMS/hari, sementara untuk data, Indosat meningkatkan kapasitas menjadi 150 Terabyte/hari. Secara nasional, hingga triwulan pertama 2013, Indosat melayani 55,9 juta pelanggan, dengan didukung total BTS yaitu 22.097.

[quote align=”center” color=”#999999″]

“Komitmen kami untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pengalaman penggunaan terbaik dan ketiadaan kendala selama berkomunikasi di masa-masa kenaikan trafik seperti saat Ramadhan, Mudik dan Lebaran. Di tahun ini Indosat menggelar modernisasi jaringan yang mengedepankan adanya peningkatan kekuatan sinyal, jangkauan sinyal yang lebih luas, dan layanan data yang lebih baik”, ujar Adrian Prasanto, Division Head Public Relations.

[/quote]

Dari jumlah BTS yang mencapai 22.097 itu, sebagian besarnya sudah dimodernisasi dengan kemampuan infratruktur yang sudah siap untuk diaplikasikan dengan teknologi generasi Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE, yaitu sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Pada generasi ini, kita sangat dimungkinkan mengunduh data dengan kecepatan 300mbps dan unggah 75mbps.

BTS yang sudah dimodernisasi telah menggunakan single antena yang bisa diarahkan ke area hunian masyarakat dengan coverage sampai ke dalam rumah tanpa mengakibatkan blank spot pada area lainnya. Selain itu, BTS ini hanya membutuhkan konsumsi energi 1.000 Watt, 66% jauh lebih hemat dan lebih ramah lingkungan dibandingkan BTS-BTS lainnya yang membutuhkan konsumsi energi sampai 3.000 Watt. Hemhhh… kurang lebih yang seperti ini bisa disebut “mini quantity, maxi quality“.

Dari sini saya menjadi tahu bahwa kualitas jaringan selular tidak sekedar ditentukan oleh banyaknya jumlah BTS, tapi juga seberapa modern BTS yang digunakan. Belum lagi ternyata layanan 3G Indosat merupakan satu-satunya layanan 3G yang berjalan pada frekuensi GSM 900 Mhz. Jadi, pastikan juga gadget yang kita gunakan sudah support untuk frekuensi 900 Mhz, agar bisa lebih maksimal dalam menikmati kualitas jaringan Indosat.

Drive Test dengan Kendaraan  60 – 70 Km/jam

Untuk menguji kemampuan layanan dari jaringan Indosat, bersama rekan-rekan wartawan dan blogger, saya berkesempatan mengikuti drive test secara langsung dan bergerak. Dengan area lokasi di Kota Solo dan Yogyakarta pada hari Selasa dan Rabu (2-3/7/2013).

Kenapa diujinya dengan menggunakan kendaraan (bergerak) ?

Kalau kita mengujinya pada posisi diam, tentu tidak akan tahu kualitas rata-rata pada posisi yang berbeda dari jaringan tersebut. Selain itu, ini juga bisa diumpamakan sebagai simulasi pada arus mudik / balik, dimana sepanjang jalan yang dilalui harus ter-cover oleh layanan telekomunikasi.

Jalur pertama yang di lalui sebetulnya adalah Jl. Slamet Riyadi, Solo. Tapi sayang, di jalur yang mempunyai Rx Level dengan interval dominan 90-100 ini, hasil tracking di gadget saya hilang tidak keburu di-screenshot gara-gara ada panggilan telepon masuk.

Setelah beristirahat, drive test dilanjutkan melewati Jl. Yosodipuro tembus ke Jl. Dr. Muwardi dan sebagian Jl. Adi Sucpito (mengarah ke Yogyakarta). Barulah saya bisa mendapatkan screenshot tracking dari gadget saya. Maunya sih tracking sampai Yogyakarta, tapi baterai dan power bank sudah sekarat.

Rx Level tracking drive test signal Indosat  dari Jl. Yosodipuro – Jl. Dr. Muwardi – Jl. Adi Sucipto

Dari Jl. Yosodipuro tembus ke Jl. Dr. Muwardi dan sebagian Jl. Adi Sucpito, Rx Levelnya berada di interval 70 – 90. Sangat bagus menurut saya, apalagi dengan posisi kita di atas kendaraan dengan kecepatan 60 – 70 Km/jam. Tidak hanya itu, saya juga coba menguji speedtest Indosat Super3G+ dengan arah server ke Jakarta. Hasilnya masih di kisaran 2 Mbps untuk download.

Tidak hanya itu, sayapun coba mengunggah foto yang saya ambil langsung menggunakan kamera tablet ke akun Facebook, ternyata cukup hanya dengan 2 detik.

Keeseokan harinya, saya mulai tracking dari depan Jogja Plaza Hotel, melintasi kawasan UGM sampai ke perempatan Jl. Kaliurang – Jl. Yogyakarta Sidorajo. Ternyata hasilnya sangat memuaskan juga. Apalagi di kawasan UGM, Rx Level sempat beberapa kali ada di angka 100. Semakin besar angka Rx Level, berarti semakin bagus kualiatas suatu signal jaringan telekomunikasi. Mungkin kalau kendaraannya lebih pelan angka yang didapat akan lebih bagus lagi.

Rx Level tracking drive test signal Indosat dari Jogja Plaza Hotel – UGM – Jl. Kaliurang

Baik di Solo maupun di Yogyakarta, saya sama sekali tidak mendapatkan interval dibawah 60, artinya potensi terjadinya call drop sangat minim. Rekan drive test saya dengan perhitungannya menyimpulkan kalau potensi terjadinya call drop hanya 0,02 %.

Selain parameter diatas, ternyata tingkat kesuksesan pengiriman SMS Indosat mencapai 100% dengan rata-rata kecepatan pengiriman 5,3 detik. Ini sudah sangat memenuhi standar yang diterapkan Badan Regulasi Telekomuniasi Indonesia (BRTI), yaitu rata-rata minimal 10 detik.

Salah satu kunci penting yang dipegang oleh Indosat dalam mengantisipasi arus mudik 2013 adalah menggunakan sistem Switch in Pool. Sebuah metode pengkanalan dimana ketika terjadi ledakan pengguna (overload) di satu area, maka tidak terjadi gangguan komunikasi karena akan secara otomatis ter-cover (switching) oleh kapasitas dari area terdekat lainnya.

Harapan kita selanjutnya adalah ; mudah-mudahan arus mudik dan balik tahun ini lancar jaya, selancar update status “Selamat berbuka puasa kawan, semoga puasa kita hari ini mendapatkan ridho dari Allah SWT” di facebook dan twitter pakai Indosat Super3G+, apalagi ada program Sambut Bulan 1000 Berkah.