Cara menghubungkan domain ke VPS dengan metode DNS Record adalah salah satu dari dua metode yang selama ini di kenal. Satu metode lainnya yaitu menggunakan metode Name Server (NS). Saya sendiri lebih suka memakai metode DNS Record, alasannya karena lebih ringkas saja.
Sebagai bahan studi kasus, di sini saya menggunakan Google Domain sebagai registrar tempat saya membeli domain. Kenapa Google Domain? sila disimak tulisan saya lainnya: Satu Persatu Domain Saya Mulai Dipindah ke Google Domain, Ini Alasannya.
Sedangkan untuk VPS-nya, saya menggunakan UpCloud.
Perlu diketahui, membeli domain dan memakai VPS dari provider manapun (barangkali butuh referensi: Rekomendasi VPS Terbaik dan Termurah di Dunia) pada pokoknya sama. Pada registrar domain yang penting ada DNS Manager-nya dan pada dasbor client VPS bisa melihat IP server-nya.
Ok, mari kita mulai!
- Pastikan kamu sudah tahu IP server kamu. Jika belum, sok atuh masuk ke dasbor client provider VPS yang kamu pakai. Karena di sini saya pakai UpCloud, begitu login IP tinggal diklik sudah langsung kesalin. Sepertinya Linode atau DO-pun sama.
- Sekarang login ke domain manager. Sekali lagi, karena saya pakai Google Domain, seperti ini tampilannya:
Klik MANAGE > DNS. Karena di sini kita akan pakai metode A Record, pada opsi Name servers jangan pilih “Use custom name servers“, jadi biarkan default “Use the Google Domains name servers“. Kalau pakai custom NS, bisa dipastikan DNS (A) Record-nya tidak akan terbaca.
Skrol ke bawah > Custom Resource Records. Di sini lah kita akan memasukan DNS Record.
Karena DNS Record yang akan kita masukkan adalah record untuk domain, ada 2 record yang akan kita pakai, yaitu A Record dan CNAME.
Format pengisian kolom DNS Record-nya begini:
Name | Type | TTL | Data / Nilai |
@ | A | Durasi Proses (Default: 3600 detik, bisa diubah) | IP Server |
www | CNAME | Durasi Proses (Default: 3600 detik, bisa diubah) | @ |
Ini contohnya:
Sebetulnya bisa saja tanpa pake CNAME (www), tapi jatuhnya domain kamu jadi Naked URL. Apa itu Naked URL? tentang, ini bukan berarti jadi situs porno. Naked URL artinya situs kamu jadi tidak pakai “www” di depannya, alias langsung rosid.net, bukan www.rosid.net.
Mana yang lebih bagus?
Saya belum bisa memastikannya, tapi cara yang paling gampang adalah dengan melihat URL situs-situs besar semacam Google, Facebook, Bing dan lain-lain, apakah mereka naked URL atau tidak.
Selamat mencoba!
Discussion about this post